UPSUS MENARIK MINAT PETANI DALAM BERBUDIDAYA PADI DENGAN MENGGUNAKAN SRI
( system of rice intensification )(

            Pada awal tahun 2015 pemerintah meluncurkan program Optimasi Lahan dan SRi. Program ini sebagai dukungan dalam mencapai target swasembada padi tahun 2017. Dukungan ini melibatkan semua sektor yang terlibat di bidang pertanian, mulai PPL, POPT, Mantri Tani, Babinsa dan Mahasiswa. Target ini sangat perlu mendapatkan dukungan karena kondisi lahan pertanian kita masih memungkinkan untuk hal ini. Peraturan Daerah tentang pembatasan alih fungsi lahan sangat membantu petani, agar lahan pertanian kita tetap dipertahankan untuk usaha di bidang pertanian.
Persemaian SRI

               Optimasi lahan adalah upaya peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produktifitas padi pada lahan sawah melalui penyediaan prasarana dan sarana pertanian. IP masih dapat ditingkatkan minimal sebesar 0,5% dan produktifitas dapat ditingkatkan minimal sebesar 0,3 ton/hektar GKP. Dengan adanya bantuan sarana dan prasarana pertanian tersebut petani dapat melakukan proses usaha tani secara optimal sehingga peningkatan IP dan produktifitas dapat tercapai. Program optimasi lahan merupakan bantuan pemerintah ke petani, berupa bantuan pupuk (Urea, NPK, Organik) dan olah tanah (bajak). Lokasi program ini pada daerah yang mempunyai irigasi baik dan daerah non irigasi tapi mempunyai sumber air cukup baik. Di dukung dengan adanya alsintan untuk menunjang percepatan tanam. Target seluas 1.03 juta hektar.
                   Program SRI yang telah digulirkan pada awal tahun 2015 merupakan program yang saling bersinergi dengan bantuan yang sudah ada sebelumnya. Kegiatan diharapkan mampu membangkitkan minat petani dalam berbudidaya padi lebih menguntungkan dan hemat biaya produksi. Mulai dari persemaian biaya pindah tanam dan waktu tanam lebih efisien. Cara persemaian dengan menggunakan loyang/ besek sangat memudahkan dalam pindah tanam. Umur bibit maksimal 20 HSS pada saat pindah tanam, akan menghasilkan anakan yang maksimal. Bantuan yang diterima petani untuk program SRI ini meliputi pengolahan tanah (bajak), pupuk urea, organik, dan pestisida. Kegiatan ini juga dilokasi rehap pembangunan jaringan irigasi selama tahun 2015, target seluas 200 ribu hektar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini